Oktober
berlalu dengan kewaspadaan. Tindakan-tindakan baru yang memiliki resiko telah
dipilih. Bagaimanapun langkah telah diayun dan menunggu untuk terus
dilanjutkan.
Pada
bulan kesembilan perjalanan, kegiatan mengajar sukarela di kampung Komodo telah
selesai. Pada bulan ini saya menyelenggarakan Open Trip untuk menikmati
keindahan gugusan pulau Komodo. Kegiatan yang dinamai Langkahjauh Trip ini
tidak pernah terpikir sebelumnya. Berteman dengan bang Reno (@dolankarokonco),
bang Ari (kapten kapal Surya Indah) serta beberapa kali mendamping rombongan
trip di Labuan Bajo membuat saya belajar mengelola trip dan memutuskan untuk
menyelenggarakan trip sendiri.
Trip
yang rencananya hanya sekali pada tanggal 15-17 Oktober saja, menjadi bertambah
dengan tanggal 9-11 Oktober. Tentu saja ini adalah suatu kejutan dan limpahan
rezeki. Setengah dari peserta trip ini merupakan hasil rekomendasi dari
teman-teman yang pernah saya temui selama di Labuan Bajo. Dua kali Langkahjauh
Trip lancar tanpa kendala sama sekali.
Menyelenggarakan
trip tentu saja memiliki resiko, misal: trip batal karena peserta tidak
mencapai kuota minimal, kecelakaan selama perjalanan, dan ekspektasi peserta
yang tidak terpenuhi. Saya bersyukur pengalaman kerja di bidang penjualan dan
pemasaran sangat membantu dari sebelum, selama dan sesudah trip dilaksanakan.
Selain itu enam kali mendampingi trip sebelumnya juga sangat membantu dalam
penguasaan lapangan dan kemungkinan yang akan terjadi selama perjalanan.
Minggu
terakhir bulan Oktober saya dan bang Sahal memutuskan ke Kelimutu menggunakan
sepeda motor. Perjalanan pulang pergi sejauh lebih kurang 1.000 kilometer ini
dilaksanakan pada waktu Operasi Zebra oleh kepolisian yang konon katanya
diselenggarakan di seluruh Indonesia. Saya tidak memiliki SIM sejak kehilangan
dompet bulan Mei yang lalu. Karena itu setiap masuk kota, motor dikendarai oleh
bang Sahal.
Perjalanan
ini sudah dibayangi resiko bahkan sebelum memulainya. Resiko demi resiko selalu
lahir dari setiap tindakan. Beruntung perbandingannya wajar antara ukuran
resiko dan kepuasaan dari tindakan yang dipilih. Berjalananlah terus, teruslah
berjalan.
Jumat, 20 November
2015. Warung Sibu-Sibu, Ambon
Semangatt,, hanya itu yg bisa ku bilang bang . :)
BalasHapusTerima kasih Krisno.
Hapuswah keren, salut untuk keberanian dan perjalanan panjangnya. sangat menginspirasi
BalasHapusPerjalanan masih terus dilanjutkan dan saya masih terus belajar dari perjalanan ini atau perjalanan ini membuat saya selalu belajar,
Hapushidup memang penuh tantangan dan resiko uda. tinggal kita yang memilih untuk diam atau tetap berani melangkah. semoga kedepanya bisa buat SIM baru dan Langkah Jauh Tour and Travel hehehe
BalasHapusBenar, mas. Resiko selalu membayangi setiap langkah.
HapusRencananya Maret atau April tahun depan mau balik ke Jakarta dulu untuk mengurus identitas yang hilang. Amiiin. Terima kasih doanya.